Berita dari Cerita.co.id menyebutkan pernyataan mengejutkan dari Stella Li, Wakil Presiden Eksekutif BYD. Ia mengeluhkan perang harga mobil listrik yang sedang terjadi di China, sebuah perang yang nyatanya dipicu oleh kebijakan BYD sendiri. Ironisnya, perusahaan yang didukung Warren Buffett ini baru saja memicu gejolak pasar dengan diskon hingga 34% untuk 22 model mobilnya.
Langkah agresif BYD ini, termasuk potongan harga mobil Seagull hingga di bawah USD 8.000 dan peluncuran Seal 06 dengan harga di bawah setengah harga Tesla Model 3 di China, telah memaksa kompetitor seperti Geely dan Leapmotor untuk ikut-ikutan perang diskon. Asosiasi Produsen Otomotif China (CAMA) pun angkat bicara, menyebut situasi ini sebagai "persaingan yang ganas" dan berpotensi menciptakan kepanikan pasar.

Namun, di tengah kekacauan yang diciptakannya, Stella Li justru menyatakan kekhawatiran. Dalam wawancara dengan Bloomberg, ia menyebut persaingan ini "sangat ekstrem dan ketat," serta "tidak berkelanjutan." Pernyataan ini menimbulkan pertanyaan, apakah ini sekadar gertakan?

Related Post
Pasalnya, hingga kini belum ada tanda-tanda BYD akan menghentikan strategi diskonnya. Justru sebaliknya, ekspansi agresif ke pasar luar negeri dengan strategi harga serupa terus berlanjut. Di Inggris misalnya, BYD meluncurkan Dolphin Surf dengan harga yang, meskipun lebih mahal dibanding di China, tetap tergolong sangat kompetitif dan mengancam pemain lain di pasar Eropa. Akankah strategi "bunuh diri ekonomi" ini berujung pada keuntungan jangka panjang bagi BYD, atau justru menjadi bumerang? Kita tunggu saja.
Leave a Comment