Berdasarkan laporan Cerita.co.id, harga minyak mentah dunia mengalami lonjakan signifikan, mencapai lebih dari 3% dalam perdagangan Asia pada Senin (12/5/2025). Kenaikan ini dipicu oleh kesepakatan antara Amerika Serikat dan China untuk memangkas tarif impor. Kabar tersebut menyuntikkan optimisme baru terhadap perbaikan hubungan dagang kedua negara adidaya yang juga merupakan konsumen minyak terbesar global. Perbaikan hubungan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan permintaan minyak dunia.
Harga minyak mentah Brent melonjak USD2,11 atau 3,3% menjadi USD64,14 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) juga menunjukkan penguatan yang impresif, naik USD2,12 atau 3,47% ke level USD63,14 per barel. Data ini diperoleh dari Barchart, yang menunjukkan peningkatan harga yang cukup signifikan dibandingkan penutupan perdagangan Jumat sebelumnya. Lonjakan harga ini menjadi indikasi kuat bahwa pasar merespon positif kesepakatan dagang AS-China, mengingat kedua negara memiliki peran krusial dalam menentukan dinamika harga komoditas global, termasuk minyak.

Analis pasar memprediksi bahwa jika hubungan dagang AS-China terus membaik, maka permintaan minyak akan meningkat secara bertahap. Hal ini akan berdampak pada harga minyak mentah di masa mendatang. Namun, sejumlah faktor lain seperti gejolak geopolitik dan produksi minyak global tetap perlu dipertimbangkan untuk memprediksi pergerakan harga minyak secara akurat. Kesepakatan AS-China ini, setidaknya untuk saat ini, memberikan sentimen positif bagi pasar minyak dunia dan memberikan harapan bagi stabilitas harga energi global. Perkembangan selanjutnya tentu akan terus dipantau dengan seksama oleh para pelaku pasar dan pengamat ekonomi internasional.

Related Post
Leave a Comment