Cerita.co.id melaporkan upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi minyak hingga mencapai target satu juta barel per hari (BOPD). Target ambisius ini sejalan dengan visi Presiden untuk memperkuat ketahanan energi nasional. Anggota Komisi XII DPR, Rusli Habibie, mengatakan bahwa Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah berada di jalur yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut, meskipun mengakui tantangan yang ada.
Strategi yang dijalankan pemerintah meliputi reaktivasi sumur-sumur minyak dan gas (migas) yang tidak aktif namun masih memiliki potensi produksi signifikan. Teknologi canggih seperti enhanced oil recovery (EOR) dan workover diandalkan untuk memaksimalkan produksi dari sumur-sumur tersebut. Percepatan proyek-proyek strategis nasional seperti Indonesia Deepwater Development (IDD) dan Abadi Masela, yang digerakkan oleh SKK Migas, juga menjadi kunci dalam menopang produksi jangka panjang.

Selain upaya teknis, pemerintah juga fokus pada perbaikan iklim investasi di sektor migas. Pembenahan birokrasi, percepatan proses perizinan, dan penegakan hukum yang kuat diharapkan mampu menarik minat investor asing dan domestik untuk berinvestasi di sektor hulu migas. Rusli Habibie menekankan pentingnya menciptakan ekosistem yang kondusif, memberikan kepastian hukum, dan kenyamanan bagi investor agar mereka berani menanamkan modalnya dalam jumlah besar. Keberhasilan strategi ini akan menentukan tercapainya target produksi minyak satu juta barel per hari dan mengamankan ketahanan energi Indonesia di masa depan. Upaya ini membutuhkan kerja keras dan kolaborasi berbagai pihak, dari pemerintah, pelaku industri, hingga investor.

Related Post
Leave a Comment