Laporan penjualan mobil di kuartal pertama tahun ini dari Gaikindo mengejutkan. Cerita.co.id mendapatkan informasi bahwa penjualan mobil listrik jauh melampaui mobil hybrid. Data menunjukkan angka 16.535 unit untuk mobil listrik, sementara mobil hybrid hanya mencapai 13.957 unit. Suzuki, salah satu pemain di pasar mobil hybrid Indonesia, mengungkapkan beberapa faktor penyebabnya.
Donny Saputra, Deputy Managing Director of 4W Sales & Marketing PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), menjelaskan bahwa jumlah pabrikan dan model mobil listrik (BEV) di Indonesia jauh lebih banyak dibandingkan mobil hybrid (HEV). "Perbedaan jumlah merek dan model, serta varian yang tersedia, sangat berpengaruh pada angka penjualan di pasar," ungkap Donny saat ditemui di Karawang, Jawa Barat.

Lebih lanjut, Donny menyinggung soal insentif pemerintah. Insentif untuk mobil hybrid lebih rendah dibandingkan mobil listrik, sehingga harga mobil hybrid tetap tinggi. Faktor lainnya adalah regulasi yang membedakan mobil hybrid dan listrik, serta persyaratan LCEV (Low Cost Emission Vehicle) yang hanya berlaku untuk mobil hybrid produksi lokal. "Regulasi untuk hybrid dan BEV berbeda, begitu pula jumlah model yang ditawarkan," tambah Donny.

Related Post
Menanggapi hal ini, Suzuki menyatakan akan menerapkan strategi multi-pathway untuk menawarkan berbagai pilihan mobilitas ramah lingkungan. Strategi ini tidak hanya fokus pada mobil hybrid dan listrik, tetapi juga mencakup mesin pembakaran internal ramah lingkungan, mesin flexy, dan bahkan teknologi hidrogen.
Leave a Comment