Laporan Cerita.co.id menyebutkan bahwa Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sepuluh saham yang mengalami penurunan harga signifikan atau top losers selama sepekan perdagangan. Penurunan ini terjadi di tengah koreksi tipis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 0,47%. Data BEI per Sabtu (5/7/2025) menunjukkan PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) sebagai saham yang paling tertekan, mengalami koreksi hingga 25% dan ditutup pada harga Rp600 per saham dari harga sebelumnya Rp800.
Penurunan drastis juga dialami PT Cipta Selera Murni Tbk (CSMI) dengan koreksi mencapai 24,93%, harga sahamnya turun menjadi Rp1.295 dari Rp1.725. Tidak hanya itu, PT Colorpak Indonesia Tbk (CLPI) juga mencatatkan penurunan signifikan sebesar 17,47%, harga sahamnya kini berada di angka Rp1.110 dari Rp1.345. Sektor perbankan juga turut terdampak, PT Bank Permata Tbk (BNLI) mengalami penurunan harga sebesar 16,87%, menutup perdagangan di level Rp2.710 dari harga sebelumnya Rp3.260.

Beberapa emiten lainnya yang masuk dalam daftar top losers antara lain PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF) yang turun 16,82% menjadi Rp89, PT Perdana Gapura Prima Tbk (GPRA) yang terkoreksi 16,13% ke Rp130, dan PT Charnic Capital Tbk (NICK) yang mengalami penurunan 14,48% menjadi Rp1.240. Penurunan harga saham ini tentu menjadi perhatian bagi investor dan pelaku pasar modal. Analisis lebih lanjut diperlukan untuk memahami faktor-faktor yang menyebabkan penurunan signifikan pada saham-saham tersebut dan dampaknya terhadap pasar secara keseluruhan. BEI sendiri belum memberikan keterangan resmi terkait fenomena ini. Para analis pasar sedang mencermati perkembangan ini untuk memprediksi pergerakan IHSG di pekan-pekan mendatang.

Related Post
Leave a Comment