Pasar Baru Mati Suri, Pedagang Menangis!

Laporan Cerita.co.id mengungkapkan kondisi memprihatinkan Pasar Baru, Jakarta Pusat. Bukannya ramai, pasar ikonik Jakarta ini justru sunyi senyap, bagai kuburan. Suasana sepi ini dikeluhkan para pedagang dan pengunjung yang merasakan dampaknya secara langsung. Toko-toko yang biasanya dipadati pembeli kini hanya dijaga pemiliknya yang tampak lesu menunggu pembeli yang tak kunjung datang.

Sejumlah pedagang yang ditemui Cerita.co.id mengungkapkan penurunan omzet yang drastis. Mala, pemilik toko busana berusia 56 tahun, misalnya, mengaku pendapatannya merosot hingga 70 persen sejak pandemi. "Memang berdampak sekali ke bisnis, hingga 60-70 persen turunnya," ujarnya dengan nada pilu. Kisah serupa juga dialami Abdi, pedagang kaki lima yang menjual celana jeans. Ia hanya mampu menggelengkan kepala dan berkata singkat, "Wah senyap, sepi."

Keheningan yang menyelimuti Pasar Baru ini menjadi gambaran nyata dampak ekonomi yang masih dirasakan hingga saat ini. Bukan hanya pedagang tetap, pedagang kaki lima pun merasakan pukulan telak. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan keberlangsungan usaha mereka dan masa depan Pasar Baru sebagai salah satu destinasi belanja di Jakarta. Pemerintah dan pihak terkait perlu segera mencari solusi untuk membangkitkan kembali kejayaan Pasar Baru yang kini terpuruk dalam kesunyian. Apakah revitalisasi atau strategi pemasaran baru menjadi kunci? Pertanyaan ini perlu segera dijawab sebelum Pasar Baru benar-benar kehilangan pamornya.