Berita mengejutkan datang dari Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP). Seperti dilansir Cerita.co.id, pemerintah melalui Kementerian PKP tengah berupaya mendapatkan pinjaman dari Bank Dunia untuk merealisasikan ambisius pembangunan 3 juta unit rumah. Anggaran negara yang tersedia dinilai tak cukup untuk mencapai target tersebut.
Baca Juga
Menteri PKP, Maruarar Sirait, mengungkapkan bahwa anggaran kementeriannya yang hanya sebesar Rp5,2 triliun jauh dari cukup untuk membiayai proyek raksasa ini. Beliau menjelaskan, dengan anggaran tersebut, kementeriannya hanya mampu membangun kurang dari 300 ribu unit rumah. Oleh karena itu, pemerintah mencari alternatif pembiayaan lain, salah satunya melalui pinjaman dari lembaga keuangan internasional seperti Bank Dunia, serta mengajak investor swasta untuk berpartisipasi.
Pertemuan antara Menteri Maruarar dan delegasi Bank Dunia telah dilakukan untuk membahas kemungkinan kerja sama ini. Carolyn Turk, Country Director for Indonesia and Timor-Leste, East Asia and Pacific World Bank, menyatakan kesiapan Bank Dunia untuk memberikan dukungan berupa pinjaman atau permodalan. Kerja sama ini tak hanya sebatas pembiayaan, tetapi juga mencakup aspek analitis. Bank Dunia akan membantu Kementerian PKP dalam hal pengumpulan, pengkajian data, dan merumuskan strategi yang tepat untuk mencapai target pembangunan 3 juta rumah. Langkah ini diharapkan dapat mengatasi berbagai kendala dan memastikan terwujudnya program perumahan massal tersebut. Namun, besarnya pinjaman yang dibutuhkan dan potensi dampaknya terhadap perekonomian negara masih menjadi pertanyaan yang perlu dikaji lebih lanjut.
Tinggalkan komentar