Ancaman Inggris Terkait Hongkong Disebut ‘Fantasi Kolonial’ oleh China
Share0
Pernyataan protes China secara resmi telah disampaikan kepada Inggris, setelah Jeremy Hunt, Menlu Inggris mengancam untuk memberikan sanksi serius terhadap China terkait Hongkong.
Protes tersebut disampaikan setelah Menlu Inggris memberikan peringatan terhadap China untuk tak melanggar erjanjian penyerahan Hongkong di tahun 1997 silam, yang dilakukan antara China dan Inggris. Ancaman tersebut dianggap oleh China tak masuk akal sebab dilontarkan karena Hunt masih memikirkan sejumlah hal pada waktu era Kolonialisme Inggris.
ini merupakan tindakan kedua China dalam mengecam pernyataan yang dilontarkan oleh Hunt mengenai aksi unjuk rasa massa di Hongkong. China juga sebelumnya telah mengecam ‘campur tangan yang menjijikan’ Hunt pasca dirinya menyatakan dukungannya terhadap para pengunjuk rasa anti-Beijing di Hongkong.
Aksi massa yang melakukan unjuk rasa di Hongkong menjadi perhatian dunia sebab menggiring opini dunia bahwa Hongkong tengah mengalammi krisis politik. Pembahasa RUU Ekstradisi yang memicu aksi massa secara besar-besaran tersebut. Sebab mereka merasa khawatir RUU tersebut disahkan maka akan menggerus kebebasan warga Hongkong.
Tak hanya menuntut RUU Ekstradisi, ribuan warga Hongkong juga menuntut agar Carrie Lam, pemimpin Hongkong yang dipilih oleh China segera mundur dari jabatannya. Aksi unjuk rasa yang dilakukan pada hari Selasa (2/7) berakhir dengan ricuh setelah para demonstran memaksa masuk ke dalam gedung parlemen lalu mengobrak-abrik isi kantor legislatif.
Hongkong sebelumnya merupakan wilayah bekas jajahan Inggris, namun pada tahun 1997 secara resmi Hongkong diserahkan kepada China. Pada isi perjanjian tersebut, Hongkong diberikan otonomi untuk membuat RUU sendiri dan hak untuk berekspresi.
Geng menegaskan bahwa hak dan kewajiban China kepada Inggris terkait Hong Kong sudah sepenuhnya dilaksanakan.
Seperti yang dikutip AFP, Geng mengatakan, “Saya perlu menekankan kembali bahwa Hongkong saat ini telah kembali ke tanah asalnya. Hak dan kewajiban yang terkait dengan pihak Inggris di bawah perjanjian semuanya telah sepenuhnya dilaksanakan.”
Geng mengatakan bahwa China telah membuat “pernyataan tegas” untuk Inggris mengenai hal ini. “Inggris dalam setiap kesempatan seperti menganggap dirinya sebagai pelindung yang tak lain hanya lah khayalan. Saya ingin bertanya kepada Hunt selama masa penjajahan Inggris apakah ada demokrasi di Hongkong?” ujar Geng.