Solusi Jitu Hadapi Serangan Siber: Defend IT360 Hadir!

Solusi Jitu Hadapi Serangan Siber Defend IT360 Hadir
#image_title

Cerita.co.id – Ancaman siber semakin canggih di era digital. Defend IT360 hadir sebagai solusi komprehensif untuk melindungi bisnis dari ancaman tersebut. Hal ini diungkap dalam talkshow "Secure Your Digital Future" yang digelar baru-baru ini.

Collab Media Network banner content

Talkshow tersebut menghadirkan CEO Defend IT360, Sudino Oei; Wakil Ketua Bidang IIX dan Data Center APJII, Michael Takeuchi; dan Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian BSSN, Slamet Aji Pamungkas. Ratusan peserta turut hadir dalam acara yang berlangsung di MIDAZ Senayan Golf, Jakarta, Kamis (5/12/2024).

Solusi Jitu Hadapi Serangan Siber Defend IT360 Hadir
Gambar Istimewa imgappsokezonecom

"Peran kami seperti ‘dokter’," ujar Sudino Oei. "Kami mendiagnosis masalah, menangani kerentanan, dan memantau sistem secara real-time. Fokus kami bukan hanya perbaikan, tapi juga menjaga stabilitas digital jangka panjang."

Defend IT360 menawarkan tiga pendekatan: Diagnosis (Security Check-up) untuk identifikasi kerentanan; Perawatan (Security Treatment) dengan solusi khusus; dan Pemantauan (Security Assistant) 24/7 melalui Security Operation Center (SOC).

Talkshow tersebut juga menampilkan demonstrasi atraktif tentang perlindungan siber proaktif dan booth interaktif yang memamerkan solusi inovatif, mulai dari penilaian risiko hingga evaluasi kesiapan sertifikasi ISO.

"Insiden siber di Indonesia meningkat dua kali lipat dalam setahun terakhir," kata Oei. "Defend IT360, dengan integrasi AI dan keahlian manusia, memberikan solusi yang relevan dengan kebutuhan spesifik industri."

Defend IT360 bertujuan untuk menciptakan ekosistem digital yang aman di Indonesia. Oei menekankan pentingnya kesadaran keamanan siber dan asesmen aset digital. Indonesia sendiri menempati peringkat ke-13 dunia dan tertinggi di Asia Tenggara dalam hal kebocoran data (data Surfshark: 156,8 juta data bocor sejak 2004-2024).

Slamet Aji Pamungkas menambahkan bahwa industri keamanan siber Indonesia, yang diperkirakan mencapai Rp70 triliun pada 2028, perlu didukung untuk memperkuat ketahanan digital nasional. Ia juga menekankan empat paradigma keamanan siber: investasi, by design, kolaborasi, dan kebijakan top-down.

Michael Takeuchi menyoroti pentingnya keamanan siber untuk melindungi data pribadi dan integritas sistem. Ia juga mengingatkan bahwa kendala seringkali berasal dari SDM, sehingga pentingnya implementasi SOP yang tepat. Ancaman siber seperti phishing, malware, dan ransomware perlu diwaspadai, terutama pada data yang sedang ditransfer.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikuti kami :

Tinggalkan komentar