Sumber Cerita.co.id mengungkap kisah luar biasa Xpeng, perusahaan otomotif asal China yang dalam 14 tahun terakhir menjelma dari kompetitor Tesla menjadi pemain kunci di industri kendaraan listrik dan bahkan merambah ke ranah mobil terbang. Perjalanan ini bermula di Guangzhou pada 2014, berbekal visi ambisius dua mantan petinggi GAC Group, Xia Heng dan He Tao.
Kehebatan Xpeng tak lepas dari dukungan investor kelas kakap seperti He Xiaopeng (pendiri UCWeb), Lei Jun (pendiri Xiaomi), Alibaba, Foxconn, dan IDG Capital. Setelah sukses memproduksi SUV Xpeng G3 pada 2018 dan sedan listrik P7 pada 2020, Xpeng terus melesat. Pendanaan besar terus mengalir, termasuk dari Xiaomi dan investor global seperti Aspex, Coatue, Hillhouse Capital, dan Sequoia Capital China. Puncaknya, IPO di Bursa Efek New York pada 2020 menghasilkan USD 1,5 miliar.
Ekspansi Xpeng sangat agresif. Pendapatannya melesat lebih dari 500% pada kuartal ketiga 2021, seiring dengan peningkatan tim riset dan pengembangan. Mereka bahkan mengekspor sedan P7 ke Norwegia dan meluncurkan sedan P5, mobil produksi pertama dengan sensor lidar untuk sistem ADAS (Advanced Driver-Assistance Systems).
Related Post
Namun, yang paling mengejutkan adalah langkah Xpeng ke industri penerbangan. Anak perusahaan HT Aero, pada 2021, mengumumkan pendanaan USD 500 juta untuk pengembangan mobil terbang dengan target peluncuran 2024. Ini menunjukkan ambisi Xpeng yang melampaui batas industri otomotif konvensional.
Xpeng tak berhenti berinovasi. Peluncuran SUV G6 di Shanghai Auto Show 2023 dan kemitraan strategis dengan ACCESS Europe untuk sistem infotainment membuktikan hal tersebut. Kolaborasi mengejutkan dengan Volkswagen Group pada Juli 2023, dengan investasi USD 700 juta untuk 4,99% saham dan pengembangan bersama dua model listrik VW di China pada 2026, semakin mengukuhkan posisi Xpeng sebagai pemain global yang patut diperhitungkan. Kisah Xpeng membuktikan bahwa inovasi dan visi yang berani mampu mengubah dunia.
Leave a Comment