Berita dari Cerita.co.id menyebutkan penjualan mobil China di Indonesia melesat 153% pada kuartal pertama 2025. Angka ini sungguh mencengangkan, mengingat pasar otomotif nasional secara keseluruhan justru mengalami penurunan 4,7% menurut data Gaikindo. Selama Januari-Maret 2025, 20.672 unit mobil China terjual, naik drastis dari 8.148 unit di periode yang sama tahun lalu. Kenaikan ini membuat pangsa pasar mobil China mencapai 10%, lonjakan signifikan dari 3,83% di kuartal pertama 2024.
Keberhasilan ini tak lepas dari penjualan mobil listrik (EV), segmen yang belum menjadi fokus utama pabrikan Jepang. Mereka lebih cenderung pada mobil hybrid. Akibatnya, mayoritas merek Jepang mengalami penurunan penjualan. Daihatsu turun 23,9% (34.999 unit), Honda 20,4% (22.336 unit), Suzuki 20,4% (14.174 unit), Mitsubishi 15,6% (21.692 unit), dan Isuzu 13,7% (5.911 unit). Hanya Toyota yang berlawanan arus, mencatat kenaikan 5% dengan penjualan 68.955 unit dan pangsa pasar 33,6%. Secara keseluruhan, pangsa pasar mobil Jepang turun dari 91,7% menjadi 85,6%.

BYD, pendatang baru yang hadir Juli 2024, menjadi bintangnya. Mereka berhasil menjual 5.718 unit di kuartal pertama 2025. Pertumbuhan pesat mobil China ini menimbulkan pertanyaan besar: apakah dominasi Jepang di pasar otomotif Indonesia akan segera berakhir? Strategi apa yang akan diterapkan pabrikan Jepang untuk menghadapi tantangan ini? Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi sorotan utama di tengah persaingan yang semakin ketat.

Related Post
Leave a Comment