Sumber Cerita.co.id melansir pernyataan mengejutkan dari Carlos Ghosn, mantan bos Nissan-Renault, terkait kegagalan negosiasi merger Nissan dan Honda. Dalam wawancara eksklusif dengan BFM TV, Ghosn, yang kini menetap di Lebanon, mengungkapkan penyebab utama kegagalan tersebut. Ia menyebut Nissan saat ini berada dalam kondisi kritis, bahkan "putus asa", sebuah situasi yang memaksa perusahaan tersebut untuk mempertimbangkan langkah drastis seperti merger.
Ghosn, yang melarikan diri dari Jepang pada akhir 2019, menilai kegagalan merger bukan karena faktor eksternal, melainkan karena kesalahan manajemen internal Nissan. Ia menuding keputusan-keputusan yang terlalu lamban dan kepemimpinan yang lemah sebagai biang kerok masalah. Menurut Ghosn, upaya dekati Honda merupakan langkah panik yang tidak masuk akal. Ia bahkan mengungkapkan dalam wawancara sebelumnya dengan Automotive News, bahwa Honda sebenarnya berencana untuk mengambil alih Nissan dengan cara yang tidak setara.

Pernyataan Ghosn ini mengungkapkan dinamika persaingan yang tajam di industri otomotif Jepang. Meskipun aliansi Nissan-Renault masih berjalan, hubungan kedua perusahaan semakin tegang, ditandai dengan pengurangan kepemilikan saham silang dan pengambilalihan operasi Nissan di India oleh Renault. Kegagalan merger dengan Honda menunjukkan betapa kritisnya kondisi Nissan saat ini dan tantangan besar yang harus dihadapi oleh perusahaan tersebut untuk bangkit kembali.

Related Post
Leave a Comment