Motor Listrik Tersungkur! Subsidi Hilang, Penjualan Ambles

Berita dari Cerita.co.id menyebutkan bahwa pasar motor listrik di Indonesia tengah mengalami penurunan drastis setelah program subsidi pemerintah berakhir. Kondisi ini membuat para produsen motor listrik mengeluhkan penjualan yang anjlok tajam karena konsumen memilih sikap wait and see. Ironisnya, hal ini terjadi di tengah upaya pemerintah mendorong transisi ke era elektrifikasi.

Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) pun angkat bicara. Mereka mendesak pemerintah untuk segera menerbitkan aturan baru terkait subsidi motor listrik, bahkan berharap subsidi tersebut berlaku hingga 10 tahun ke depan. Ketua Umum Aismoli, Budi Setiadi, menggambarkan pasar motor listrik saat ini seperti terhenti di lampu merah. Antusiasme masyarakat yang sempat tinggi kini meredup karena ketidakpastian aturan subsidi.

"Kami hanya butuh kepastian," ujar Budi, mengungkapkan kekhawatirannya. "Jika tidak ada subsidi, industri sudah siap. Tapi jangan digantung, itu membuat masyarakat berhenti membeli, menunggu-nunggu. Penjualan sekarang turun drastis, industri sudah berteriak-teriak."

Sebagai alternatif, Budi menyarankan pemerintah untuk memberikan insentif non-fiskal, seperti pembebasan biaya parkir atau jalur khusus untuk pengguna motor listrik. Hal ini diharapkan dapat menarik minat masyarakat kembali.

Tahun 2024 lalu menjadi bukti nyata efektivitas subsidi. Program subsidi Rp7 juta per unit berhasil mendorong penjualan hingga 62.541 unit motor listrik. Angka ini menunjukkan potensi pasar yang besar. Namun, kini "keran" subsidi telah ditutup, dan dampaknya langsung terasa.

Budi berharap pemerintah segera mengeluarkan kebijakan baru berupa subsidi atau insentif lain dengan jangka waktu yang panjang, mengingat kesuksesan program subsidi tahun lalu sebagai bukti kuat minat masyarakat terhadap motor listrik.