Bermula dari informasi yang dihimpun Cerita.co.id, Geely Auto Indonesia, pemain baru di pasar kendaraan listrik (EV) Tanah Air, baru-baru ini mengumumkan kerja sama dengan Voltron untuk membangun stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di seluruh jaringan dilernya. Langkah ini, di permukaan, terlihat sebagai komitmen serius Geely terhadap ekosistem EV di Indonesia. Namun, benarkah demikian?
Yusuf Anshori, Brand Director Geely Auto Indonesia, menyatakan kemitraan ini bertujuan meningkatkan kenyamanan pelanggan dengan menyediakan fasilitas pengisian daya langsung di diler. "Pengisian daya yang praktis dan nyaman," ujarnya, akan meningkatkan pengalaman kepemilikan mobil listrik Geely.

Namun, realitas di lapangan perlu dipertimbangkan. Saat ini, Geely baru memiliki enam diler resmi di seluruh Indonesia. Artinya, SPKLU yang dibangun bersama Voltron hanya akan tersedia di enam lokasi. Apakah ini cukup untuk disebut sebagai pembangunan ekosistem EV skala nasional? Pertanyaan ini patut dikaji.

Related Post
Abdul Rahmah Elly, CEO Voltron Indonesia, menyambut kolaborasi ini dengan optimisme, menyatakan harapannya untuk mendorong adopsi kendaraan listrik. Tentu, setiap penambahan SPKLU adalah langkah positif menuju target Net Zero Emission 2060. Namun, langkah Geely ini lebih terlihat sebagai strategi bisnis yang pragmatis. Sulit membayangkan konsumen akan membeli mobil listrik tanpa jaminan kemudahan pengisian daya.
Kemitraan ini bisa dibilang langkah cerdas Geely untuk bertahan di pasar yang kompetitif. Namun, menyebutnya sebagai kontribusi besar bagi percepatan EV nasional masih prematur. Ini baru fondasi awal. Tantangan terbesar bagi Geely dan Voltron adalah ekspansi SPKLU di luar jaringan diler mereka sendiri untuk menciptakan ekosistem EV yang benar-benar handal dan dapat diakses masyarakat luas. Apakah mereka mampu? Kita tunggu saja.
Leave a Comment