Awas! Industri Mobil China Ambruk?

Laporan dari Cerita.co.id mengungkap kekhawatiran serius dari Wei Jianjun, Chairman Great Wall Motor (GWM), mengenai kondisi industri otomotif China. Ia menggambarkan persaingan harga yang brutal sebagai “bunuh diri massal”. Pernyataan tersebut muncul setelah laporan dari Sina Finance yang menyorot praktik pemotongan harga yang tak terkendali di pasar otomotif Negeri Tirai Bambu.

Wei Jianjun membuat analogi yang mengejutkan, membandingkan situasi ini dengan krisis yang menimpa raksasa properti China, Evergrande. Menurutnya, jika perang harga terus berlanjut, industri otomotif China bisa menghadapi ancaman serius dan mengalami kolaps serupa. Ia menyoroti beberapa produsen utama yang terlalu fokus mengejar keuntungan jangka pendek dan peningkatan harga saham, mengabaikan kualitas dan keberlanjutan bisnis.

"Beberapa produk telah dipotong harganya hingga 100.000 yuan (sekitar Rp225 juta) dalam beberapa tahun terakhir," ungkap Wei. "Produk industri seperti apa yang bisa dikurangi sedemikian besar dan masih terjamin kualitasnya? Ini mustahil!" Pernyataan ini menggarisbawahi kekhawatirannya terhadap penurunan kualitas produk akibat persaingan harga yang tidak sehat, terutama di segmen kendaraan listrik (EV). Peringatan keras ini menjadi sinyal bahaya bagi masa depan industri otomotif China.