AS Kalah? Kemajuan Teknologi China Bikin Waswas!

Berita dari Cerita.co.id mengungkap kekhawatiran Amerika Serikat terhadap laju pesat kemajuan teknologi China, khususnya di sektor otomotif. Bukan hanya Elon Musk yang mengakui keunggulan teknologi Negeri Tirai Bambu, tapi sejumlah lembaga riset terkemuka juga turut menyoroti fenomena ini.

Robert Atkinson dan Stephen Ezell dari Information Technology and Innovation Foundation (ITIF) menyatakan laju inovasi China sangat mencolok. Mereka bahkan membandingkan situasi ini dengan Jerman di akhir abad ke-19 yang berupaya mengejar kekuatan industri mapan. Studi dari Australian Strategic Policy Institute pun menunjukkan China telah melampaui AS dalam 57 dari 64 bidang penelitian teknologi mutakhir. Dalam 10 sektor teknologi canggih, China memimpin atau mendekati posisi terdepan di enam sektor.

Contoh nyata terlihat dari kesuksesan Xiaomi. Awalnya diragukan, perusahaan ponsel ini mampu meluncurkan mobil listrik SU7 hanya dalam 18 bulan. Produksi massal yang sangat otomatis memungkinkan Xiaomi menjual 137.000 unit mobil listrik di tahun pertama, mengalahkan penjualan Ford dan GM. Keberhasilan Xiaomi bukan hanya soal mobil, tetapi juga visi besar membangun ekosistem AI terintegrasi yang menghubungkan ponsel, mobil, hingga rumah pintar. Hal ini menunjukkan ambisi China yang jauh melampaui sekadar produksi kendaraan.

Kecepatan dan skala kemajuan teknologi China menimbulkan pertanyaan serius bagi AS. Perang dagang yang dilancarkan sebelumnya tampaknya tak mampu membendung laju pertumbuhan ekonomi China yang pesat ini. Apakah AS mampu mengejar ketertinggalan ini? Pertanyaan tersebut kini menjadi tantangan besar bagi negara adidaya tersebut.