Berita dari Cerita.co.id menyebutkan bahwa kebijakan China yang membatasi ekspor bahan baku chip semikonduktor sejak April lalu, berdampak signifikan terhadap industri otomotif di Amerika Serikat dan Eropa. Langkah ini, yang merupakan respons atas tarif tinggi yang diterapkan AS, mengancam produksi kendaraan dan komponen di kedua benua tersebut. Beberapa pabrik bahkan sudah menghentikan produksi, sementara yang lain diprediksi akan menyusul.
Bukan hanya industri otomotif yang terdampak. Industri robotika dan baterai kendaraan listrik juga merasakan imbas kebijakan China ini. Kekhawatiran semakin meningkat, sehingga CLEPA (asosiasi produsen komponen otomotif Eropa) mendesak dilakukannya negosiasi segera antara AS dan China untuk mencegah kolapsnya industri otomotif global. Pembatasan ekspor bahan baku chip tersebut, menurut informasi yang beredar, dikarenakan bahan-bahan tersebut memiliki potensi penggunaan ganda, termasuk untuk keperluan militer. Situasi ini menimbulkan pertanyaan besar tentang masa depan produksi mobil di dunia dan bagaimana dampaknya terhadap perekonomian global.


Related Post
Leave a Comment