Cerita.co.id melaporkan bahwa pemerintah tengah berjuang keras mencapai target pertumbuhan ekonomi 5 persen pada kuartal II-2025. Pertumbuhan ekonomi kuartal I-2025 yang hanya mencapai 4,87 persen menjadi tantangan serius. Pemerintah bahkan telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi 2025 menjadi 4,7 persen hingga 5 persen, turun dari target awal 5,2 persen. Langkah ini diambil setelah berbagai stimulus ekonomi digelontorkan.
Ketua Komisi XI DPR, Mukhamad Misbakhun, menekankan perlunya sinergi yang kuat antara Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, koordinasi kebijakan yang solid menjadi kunci keberhasilan. Kondisi ekonomi global yang bergejolak dan ketidakpastian pasar keuangan menuntut langkah-langkah antisipatif yang terintegrasi.
Misbakhun menjelaskan, keselarasan kebijakan moneter dari BI, stabilitas sektor keuangan yang dijaga OJK, serta stimulus fiskal dari Kemenkeu, harus berjalan seirama. Hal ini krusial untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan mampu menghadapi berbagai tantangan eksternal. Kegagalan mencapai target 5 persen akan berdampak signifikan terhadap perekonomian nasional dan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, kolaborasi dan koordinasi antar lembaga menjadi kunci untuk mewujudkan target tersebut. Pemerintah diharapkan mampu mengambil langkah-langkah konkret dan efektif untuk mengatasi hambatan yang ada.
Leave a Comment