Sumber Cerita.co.id menyebutkan bahwa memasuki tahun ajaran baru, orang tua kerap menghadapi lonjakan pengeluaran yang signifikan. Dari seragam sekolah, buku, tas, biaya pendaftaran, uang pangkal, SPP hingga kegiatan ekstrakurikuler, semua membutuhkan dana yang tidak sedikit. Perencanaan matang sejak dini menjadi kunci agar keuangan keluarga tetap stabil.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menekankan pentingnya persiapan anggaran pendidikan anak. Dalam unggahan Instagram resmi @OJKindonesia (22/6/2025), OJK memberikan lima langkah jitu untuk mengelola keuangan menghadapi tahun ajaran baru. Langkah pertama adalah menyusun rencana dan estimasi anggaran secara detail. Rincian biaya, mulai dari uang pangkal, seragam, buku, transportasi hingga uang saku, harus diperhitungkan. Memahami kalender akademik sekolah juga krusial untuk memastikan dana tersedia tepat waktu.

Langkah kedua, OJK menyarankan untuk membuat pos khusus dana pendidikan. Pisahkan dana pendidikan dari pengeluaran rutin lainnya dengan menggunakan rekening terpisah atau instrumen investasi seperti reksa dana atau deposito. Hal ini membantu memaksimalkan tabungan dan menghindari pengeluaran tak terduga yang mengganggu rencana pendidikan anak.

Related Post
Selanjutnya, OJK menganjurkan pemanfaatan fasilitas kredit pendidikan jika diperlukan. Namun, pastikan untuk memilih skema yang sesuai dengan kemampuan finansial keluarga dan memahami syarat serta konsekuensinya dengan cermat. Jangan lupa untuk selalu memantau perkembangan biaya pendidikan dan melakukan penyesuaian anggaran jika diperlukan. Terakhir, OJK mendorong orang tua untuk mendidik anak tentang pentingnya menabung dan pengelolaan keuangan sejak usia dini. Mengajarkan kebiasaan menabung sejak kecil akan memberikan fondasi yang kuat bagi masa depan keuangan anak. Dengan perencanaan yang matang dan disiplin dalam pengelolaan keuangan, tahun ajaran baru dapat dihadapi dengan tenang dan tanpa kekhawatiran finansial.
Leave a Comment