Berita viral mengenai dugaan pungutan liar oleh oknum Kadin Cilegon yang meminta ‘jatah’ proyek kepada investor di PT Chandra Asri, mendapat respon cepat dari Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie. Informasi awal yang beredar di Cerita.co.id dan media sosial lainnya, menampilkan insiden percekcokan antara oknum tersebut dengan manajemen PT Chengda, kontraktor utama proyek pabrik kimia chlor alkali-ethylene dichloride (CA-EDC) milik Chandra Asri Group pada Jumat (9/5). Peristiwa ini menimbulkan kekhawatiran akan terganggunya iklim investasi di Indonesia.
Menanggapi polemik tersebut, Anindya Bakrie menegaskan bahwa Kadin Indonesia telah membentuk tim verifikasi dan etik. Tim ini dibentuk untuk menyelidiki secara menyeluruh dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh oknum anggota Kadin Cilegon tersebut. "Ini pas nih, jadi intinya kita di Kadin sedang membentuk dan sudah mulai tim verifikasi dan etis untuk melihat keluhan dan pertanyaan masyarakat di Cilegon," ujar Anindya saat ditemui di Jakarta, Selasa (13/5).
Anindya menekankan komitmen Kadin Indonesia untuk menjaga iklim investasi yang kondusif dan memastikan kepastian hukum bagi para pelaku usaha. Kehadiran Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Pangan Kadin Indonesia, Mulyadi Jayabaya, yang berasal dari Banten, turut memperkuat komitmen Kadin dalam menangani kasus ini secara serius dan transparan. Proses verifikasi dan investigasi akan dilakukan secara teliti untuk memastikan keadilan dan mencegah terulangnya kejadian serupa. Kadin berkomitmen untuk memberikan sanksi tegas kepada oknum yang terbukti bersalah, guna menjaga nama baik organisasi dan kepercayaan publik. Langkah cepat ini diharapkan dapat memulihkan kepercayaan investor dan menjaga stabilitas ekonomi daerah.
Leave a Comment