Informasi mengejutkan datang dari Cerita.co.id. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Kepolisian berhasil membongkar praktik investasi bodong yang dilakukan oleh Morgan Asset Group, merugikan masyarakat hingga Rp18 miliar. Modus operandi yang digunakan sungguh canggih, memanfaatkan jaringan daring lintas negara untuk menjerat korbannya. Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (13/5/2025), menyatakan penindakan ini sebagai langkah penting mencegah kerugian lebih besar bagi masyarakat. Ia menegaskan, angka kerugian yang mencapai Rp18 miliar menunjukkan betapa besarnya dampak kejahatan investasi ilegal ini.
Polda Metro Jaya telah berhasil menangkap dua tersangka, termasuk seorang warga negara Malaysia. Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Roberto GM Pasaribu, pada Jumat (2/5/2025), menjelaskan bahwa penipuan dilakukan melalui jual beli saham dan kripto palsu secara daring. Para pelaku sangat terorganisir. Salah satu tersangka, berinisial YCF, berperan sebagai perekrut, pemodal, dan pengatur strategi. Ia merekrut warga Indonesia berinisial SP yang bertugas membuat dokumen perusahaan fiktif dan mencari identitas untuk pembukaan rekening. Keterlibatan warga negara Malaysia menunjukkan bahwa sindikat ini beroperasi secara internasional, memanfaatkan teknologi untuk mengelabui korban. Modus kejahatan ini melibatkan aplikasi khusus untuk menciptakan aset kripto palsu yang kemudian dijual secara daring. YCF, menurut Roberto, menyerahkan seluruh rekening perusahaan dan nomor telepon fiktif yang digunakan untuk penipuan kepada jaringan online scam di Kuala Lumpur, Malaysia. Pengungkapan kasus ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat untuk selalu waspada terhadap tawaran investasi yang tidak jelas dan berisiko tinggi.
Leave a Comment