Sumber Cerita.co.id melaporkan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, memaparkan tiga strategi jitu Indonesia untuk menghadapi tantangan global di sektor energi. Ketiga strategi ini, menurutnya, merupakan kunci untuk memperkokoh ketahanan energi nasional sekaligus mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Bahlil menekankan pentingnya proaktif dalam menghadapi dinamika global, memanfaatkan keunggulan komparatif Indonesia, dan tidak hanya berpasrah pada situasi.
Strategi pertama adalah menjaga kemandirian dan ketahanan energi nasional. Ini merupakan langkah krusial untuk memastikan pasokan energi dalam negeri tetap terjaga dan terhindar dari ketergantungan impor yang rentan terhadap fluktuasi harga global. Strategi kedua adalah percepatan hilirisasi sumber daya alam. Dengan mengolah sumber daya alam di dalam negeri, Indonesia tidak hanya meningkatkan nilai tambah, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah.
Strategi ketiga, dan tak kalah penting, adalah transisi energi menuju net zero emission. Langkah ini sejalan dengan komitmen global dalam mengurangi emisi karbon dan mengatasi perubahan iklim. Bahlil menyinggung penurunan signifikan produksi minyak Indonesia sejak krisis ekonomi 1998, dari 1,5-1,6 juta barel per hari menjadi hanya 580.000 barel per hari pada 2024, sementara konsumsi domestik mencapai 1,6 juta barel per hari. Kondisi ini memaksa Indonesia mengimpor BBM hingga 1 juta barel per hari, sebuah dampak dari rekomendasi IMF pasca krisis. Ketiga strategi tersebut, menurut Bahlil, merupakan jawaban Indonesia atas tantangan global di sektor energi dan kunci untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.
Leave a Comment