Berdasarkan laporan Cerita.co.id, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, mengungkapkan strategi jitu pemerintah untuk mengurangi ketergantungan impor daging: investasi besar-besaran pada sapi betina. Langkah ini dinilai krusial untuk memenuhi kebutuhan daging dan susu nasional yang terus meningkat. Pemerintah membuka peluang investasi seluas-luasnya, baik bagi investor domestik maupun asing, untuk mendatangkan sapi indukan berkualitas tinggi.
Wamentan Sudaryono menegaskan bahwa pemerintah tidak akan terus menerus mengandalkan impor sapi hidup. "Kita membuka kesempatan investasi karena ada kebutuhan besar daging dan susu," tegasnya usai bertemu dengan Wakil Menteri Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan Belanda di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Kamis (19/6/2025). Skema yang ditawarkan melibatkan kerja sama antara investor dan peternak lokal dalam pengelolaan sapi-sapi tersebut.
Target ambisius telah dicanangkan pemerintah, yaitu mendatangkan 100.000 hingga 150.000 ekor sapi indukan pada tahun 2025. Namun, hingga saat ini realisasinya baru mencapai 20.000 ekor. Kendati demikian, Wamentan optimistis, komitmen sejumlah investor untuk mendatangkan sapi betina akan mampu mendongkrak angka tersebut. Keberadaan sapi betina dinilai sangat penting karena Indonesia sudah memiliki stok sperma untuk inseminasi buatan yang memadai, namun kekurangan populasi sapi betina untuk dikawinkan. Inilah yang menjadi kunci untuk meningkatkan populasi sapi secara signifikan dan mengurangi ketergantungan pada impor daging di masa mendatang. Pemerintah berharap langkah ini dapat menciptakan swasembada daging dan susu nasional.
Leave a Comment