Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) akhir 2024, yang dikutip Cerita.co.id, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah, mengungkapkan fakta mengejutkan terkait indeks keluarga di Indonesia. Indeks keluarga yang sebelumnya mencapai 4,7 orang per keluarga, kini menyusut drastis menjadi 3,2 orang. Artinya, rata-rata keluarga Indonesia kini hanya memiliki satu anak.
Perubahan signifikan ini diungkap Fahri Hamzah dalam Rapat Koordinasi Teknis Perumahan Perdesaan Bersama Kemendagri pada Selasa (29/4/2025). Ia menjelaskan, penurunan drastis ini berdampak besar pada struktur sosial masyarakat. Dulu, satu keluarga rata-rata terdiri dari 4-5 anggota, termasuk suami, istri, dan anak-anak. Namun, realita saat ini menunjukkan tren penurunan jumlah anggota keluarga secara signifikan.

Lebih lanjut, Fahri Hamzah menyinggung data BPS per Februari 2024 yang menunjukkan jumlah keluarga baru di Indonesia mencapai 93 juta. Pertumbuhan jumlah keluarga baru ini berbanding lurus dengan peningkatan backlog perumahan yang mencapai angka 15 juta unit. Kondisi ini menciptakan persaingan yang ketat dalam akses kepemilikan rumah.

Related Post
Fahri Hamzah menganalisis, fenomena mengecilnya ukuran keluarga ini erat kaitannya dengan kesulitan akses perumahan. Banyak pasangan muda yang menunda memiliki anak lebih banyak karena terkendala masalah tempat tinggal. Ketakutan akan kesulitan finansial dan keterbatasan ruang tinggal menjadi faktor utama yang menyebabkan mereka memilih untuk hanya memiliki satu anak. Bonus demografi yang seharusnya menjadi potensi besar bagi Indonesia, justru terhambat oleh masalah perumahan yang belum terselesaikan secara optimal. Kondisi ini menjadi tantangan serius bagi pemerintah untuk segera dicarikan solusinya.
Leave a Comment