Laporan dari Cerita.co.id menyebutkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan terus melemah pada perdagangan Senin (16/6/2025). Ancaman perang antara Israel dan Iran menjadi bayang-bayang besar yang menekan pasar saham domestik. Penurunan ini menyusul penutupan perdagangan Jumat (13/6) yang menunjukkan IHSG melemah 38,30 poin atau 0,53%, hingga mencapai angka 7.166,06. Analis memperkirakan IHSG akan terus tertekan dan menguji level Moving Average 200 (MA200) di kisaran 7.132.
Phintraco Sekuritas dalam risetnya pada Minggu (15/6/2025) menyatakan bahwa sentimen negatif meningkat tajam akibat meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran telah memicu kekhawatiran akan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia, terutama di tengah potensi ancaman perang tarif. Ancaman ini dinilai lebih nyata dan mendesak dibandingkan dengan sebelumnya, dimana pasar cenderung mengabaikan risiko geopolitik.
Selain faktor eksternal berupa konflik Timur Tengah, pelemahan IHSG juga dipengaruhi oleh faktor internal. Koreksi teknikal sejumlah saham yang telah melewati tanggal cum dividen, serta data penjualan ritel domestik yang mengecewakan turut memberikan kontribusi terhadap penurunan IHSG. Situasi ini membutuhkan kewaspadaan investor dan pemahaman yang mendalam terhadap dinamika pasar yang sedang bergejolak. Lima saham tertentu perlu dicermati secara khusus dalam situasi yang penuh ketidakpastian ini, namun detailnya tidak dijelaskan dalam rilis berita ini. Kondisi ini menuntut strategi investasi yang hati-hati dan analisis yang lebih cermat untuk menghadapi potensi penurunan lebih lanjut.
Leave a Comment