Berdasarkan laporan Cerita.co.id, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan hari Senin (16/6/2025) dengan penurunan signifikan. IHSG ambles 0,68 persen atau 48,47 poin, parkir di level 7.117. Penurunan ini cukup mengejutkan mengingat aktivitas perdagangan yang cukup tinggi. Volume transaksi mencapai angka fantastis, yakni 24,52 miliar saham dengan nilai transaksi Rp14,87 triliun, yang melibatkan 1,48 juta kali transaksi. Kondisi ini menunjukkan adanya pergerakan yang cukup dinamis di pasar saham domestik.
Namun, di balik angka transaksi yang tinggi, terdapat gambaran yang kurang menggembirakan. Sebanyak 388 saham mengalami koreksi harga, sementara hanya 232 saham yang mencatatkan kenaikan, dan sisanya stagnan. Penurunan signifikan terlihat di beberapa sektor kunci. Sektor teknologi turun 0,57 persen, bahan baku anjlok 1,37 persen, transportasi merosot 0,90 persen, keuangan melemah 0,63 persen, industri turun 0,53 persen, properti sedikit turun 0,06 persen, sektor siklikal ambruk 1,57 persen, dan sektor non-siklikal turun 0,88 persen. Hanya sektor energi, kesehatan, dan infrastruktur yang menunjukkan kinerja positif, masing-masing naik 0,73 persen, 0,25 persen, dan 0,55 persen.
Di tengah penurunan IHSG, beberapa saham justru mencatatkan kenaikan signifikan. PT Lovina Beach Brewery Tbk (STRK) memimpin dengan lonjakan 19,72 persen ke harga Rp85, disusul PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) yang naik 18,25 persen ke Rp324, dan PT Sinar Terang Mandiri Tbk (MINE) yang naik 11,76 persen ke Rp570. Pergerakan saham-saham ini patut menjadi perhatian tersendiri dan perlu dikaji lebih lanjut untuk memahami faktor-faktor yang mendorong kenaikan tersebut di tengah pelemahan pasar secara keseluruhan. Analisis lebih mendalam diperlukan untuk memahami dinamika pasar dan memprediksi pergerakan IHSG ke depannya.
Leave a Comment