Berita mengejutkan datang dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Melansir Cerita.co.id, Kemenkeu telah mencairkan anggaran yang sebelumnya dibekukan senilai Rp86,6 triliun untuk 99 Kementerian/Lembaga (K/L). Langkah berani ini diambil untuk memastikan kelancaran program-program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Keputusan ini tentu saja menjadi angin segar bagi berbagai program pembangunan nasional.
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Suahasil Nazara, memberikan penjelasan rinci terkait pencairan dana tersebut. Ia menyebutkan bahwa Rp33,1 triliun dialokasikan untuk 23 K/L baru hasil restrukturisasi Kabinet Merah Putih. Sementara itu, Rp53,49 triliun disalurkan kepada 76 K/L yang telah ada sebelumnya. "Totalnya Rp86,6 triliun," tegas Suahasil dalam Konferensi Pers APBN KiTa, Rabu (30/4/2025).

Proses pencairan ini, lanjut Suahasil, telah melalui proses panjang dan mendapat persetujuan langsung dari Presiden Prabowo. Permohonan pencairan diajukan Menteri Keuangan Sri Mulyani pada 7 Maret 2025. Sebelum pencairan ini, Kemenkeu telah melakukan efisiensi belanja tahun 2025 yang signifikan, mencapai Rp256,1 triliun untuk 99 K/L dan transfer ke daerah sebesar Rp50,6 triliun.

Related Post
Suahasil menekankan bahwa pencairan dana Rp86,6 triliun ini merupakan hasil dari penajaman dan relokasi anggaran, serta proses pembukaan blokir yang telah sesuai dengan arahan Presiden untuk memprioritaskan pembangunan nasional. Dengan demikian, program-program prioritas pemerintahan dapat berjalan sesuai rencana dan diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjalankan program-program pembangunan yang telah ditetapkan.
Leave a Comment