Cerita.co.id melaporkan bahwa perwakilan serikat pekerja Indonesia turut serta dalam Konferensi Buruh Internasional (ILO) di Jenewa, Swiss. Pertemuan penting ini difokuskan pada dampak perkembangan pesat kecerdasan buatan (AI) dan platform ekonomi digital terhadap dunia kerja. Kehadiran delegasi Indonesia menjadi bukti keprihatinan global terhadap potensi pengangguran massal akibat otomatisasi yang digerakkan oleh AI.
Moh Jumhur Hidayat, Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), menyampaikan optimismenya meskipun mengakui adanya kekhawatiran yang beredar. Menurutnya, tantangan yang ditimbulkan oleh AI dan platform ekonomi digital bukanlah masalah yang tak terpecahkan. "Ini masalah kepemimpinan," tegas Jumhur. Ia yakin bahwa dengan komitmen para pemimpin dunia, solusi untuk melindungi pekerja dari dampak negatif teknologi dapat ditemukan. Harapannya, Konferensi ILO akan menghasilkan kesepakatan yang mampu menjawab kecemasan tersebut, mengingat pertemuan ini dihadiri oleh para pemimpin pemerintahan, serikat pekerja, dan pengusaha dari berbagai negara.

Jumhur menekankan pentingnya solidaritas buruh internasional dalam mendorong para pemangku kepentingan untuk menciptakan masa depan kerja yang lebih baik. Ia berharap pertemuan ini akan menghasilkan langkah-langkah konkret untuk memastikan manfaat AI dan platform ekonomi digital dirasakan oleh semua pihak, bukan hanya segelintir orang. Selain itu, Indonesia juga berharap Konvensi Pekerja Platform Ekonomi Digital yang akan lahir dan diratifikasi dapat memberikan kepastian dan keamanan bagi pekerja informal, sehingga mereka dapat beralih menjadi pekerja formal. Pertemuan ILO di Swiss ini menjadi momentum krusial dalam menentukan arah masa depan kerja di era digital yang penuh tantangan.

Related Post
Leave a Comment