Pupuk Mahal, Petani Menjerit!

Pupuk Mahal, Petani Menjerit!

Laporan Cerita.co.id menyebutkan keluhan petani terkait harga pupuk subsidi yang melambung tinggi disampaikan langsung kepada Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, pada peringatan Hari Tani Nasional, Rabu (24/9/2025). Pertemuan yang berlangsung di Kantor Pusat Kementerian Pertanian tersebut menjadi wadah bagi para petani untuk menyuarakan permasalahan yang mereka hadapi.

Salah satu keluhan yang paling mengemuka adalah harga pupuk subsidi di Desa Sumbon, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu. Petani setempat melaporkan harga pupuk di pasaran mencapai lebih dari Rp300.000 per kuintal. Angka ini jauh melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp2.250/kg untuk urea dan Rp2.300/kg untuk phonska. Kenaikan harga yang signifikan ini jelas memberatkan petani dan mengancam keberlangsungan pertanian di daerah tersebut.

Pupuk Mahal, Petani Menjerit!
Gambar Istimewa : img.okezone.com

Menanggapi laporan tersebut, Mentan Amran Sulaiman langsung mengambil tindakan tegas. Ia menghubungi Direktur Supply Chain Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) dan menginstruksikan Direktur Pupuk Kementan untuk menindak tegas distributor dan pengecer yang terbukti melakukan penyelewengan harga. "Sekarang cek. Cabut izinnya mulai hari ini. Itu menyusahkan petani kita," tegas Mentan Amran, menunjukkan komitmennya untuk melindungi petani dari praktik curang yang merugikan. Langkah cepat ini diharapkan dapat segera menstabilkan harga pupuk subsidi dan meringankan beban para petani Indonesia. Ketegasan Mentan ini menjadi angin segar bagi para petani yang selama ini kesulitan mendapatkan pupuk dengan harga sesuai HET. Peristiwa ini juga menjadi sorotan penting bagi pengawasan distribusi pupuk subsidi agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Pemerintah diharapkan mampu memastikan ketersediaan dan aksesibilitas pupuk subsidi bagi petani dengan harga yang terjangkau.

COLLABMEDIANET

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Tinggalkan komentar