Cerita.co.id – Dunia otomotif kembali mengenang salah satu mahakarya terakhir dari era Enzo Ferrari, yakni Ferrari Dino 206 S. Prototipe balap legendaris ini, yang diperkenalkan pada Februari 1966, bukan sekadar mobil, melainkan sebuah warisan yang menandai puncak inovasi sebelum kepergian sang maestro.
Dirancang sebagai evolusi canggih dari model Dino 206 S pendahulunya, mobil ini secara khusus dikembangkan untuk berkompetisi di kelas Grup 4 2.0 liter FIA. Jantung pacunya adalah mesin V6 65 derajat yang dipasang di tengah, sebuah desain brilian yang secara pribadi digagas oleh Enzo Ferrari. Kehadirannya pada awal 1966 menjadi penanda penting, mengingat Enzo Ferrari berpulang pada Juni tahun yang sama, menjadikan Dino 206 S salah satu proyek balap terakhir di bawah pengawasannya.
Sepanjang musim balap 1966, Dino 206 S dengan cepat membuktikan dominasinya di lintasan. Prestasi gemilang meliputi posisi kedua di Targa Florio, podium ketiga di Nürburgring, dan finis keenam di Spa-Francorchamps. Pencapaian ini menegaskan kapabilitasnya sebagai pesaing tangguh di kelas Grup 4 2.0 liter FIA. Meski ambisi awalnya adalah memproduksi 50 unit untuk memenuhi regulasi homologasi, kenyataannya hanya 18 unit Dino 206 S yang pernah dibuat, menjadikannya salah satu Ferrari balap paling langka dan dicari.

Related Post
Di antara ke-18 unit yang ada, sasis nomor 032 memegang tempat istimewa. Ini adalah unit Dino 206 S terakhir yang diproduksi, dan satu-satunya yang menyeberang Atlantik ke Amerika Serikat. Melalui M. Sotheby’s, mobil ini tiba di Negeri Paman Sam sebagai unit demonstrasi khusus untuk pembalap legendaris Chuck Parsons, menambah lapisan sejarah unik pada prototipe balap yang sudah ikonik ini.









Tinggalkan komentar