Artikel ini awalnya terbit di Cerita.co.id. Desa wisata menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ribuan desa wisata tersebar di seluruh Indonesia, dengan Jawa dan Bali mendominasi (857 desa). Desa Leuwimalang di Cisarua, Kabupaten Bogor, memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata unggulan di Jawa Barat, berkat keindahan alam dan budaya lokalnya. Namun, desa ini menghadapi tantangan seperti sanitasi yang kurang memadai, rendahnya literasi digital, dan pemanfaatan lahan yang kurang optimal.
Baca Juga
Untuk mengatasi hal tersebut, Desa Leuwimalang dipilih sebagai subjek dalam Impact National Hackathon 2024. Para finalis dari berbagai perguruan tinggi dan organisasi teknologi mempelajari langsung kehidupan di desa, mengamati aktivitas warga, dari pertanian manual hingga UMKM yang belum terintegrasi dengan teknologi. Wawancara dengan warga memberikan gambaran nyata kebutuhan dan aspirasi masyarakat.
Para peserta kemudian merancang solusi inovatif. Salah satunya adalah alat pengukur pH dan kelembapan tanah otomatis dari Tim Hmm, Universitas Andalas, untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Gagasan lain meliputi pelatihan digital bagi warga, sistem sanitasi berbasis komunitas, dan strategi optimalisasi penggunaan lahan.
Isaac Munandar, CEO dan Co-Founder Maxy Academy, menyatakan bahwa Desa Leuwimalang merepresentasikan potensi besar desa-desa di Indonesia. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dan pemanfaatan teknologi untuk menciptakan dampak berkelanjutan. Ia optimistis Desa Leuwimalang dapat menjadi model pembangunan desa wisata berbasis inovasi.
Harapan besar kini menyelimuti Desa Leuwimalang. Implementasi nyata dari ide-ide yang dihasilkan dalam hackathon sangat diharapkan untuk mewujudkan desa wisata mandiri yang mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat. Kolaborasi yang terjalin diharapkan berlanjut, membawa Leuwimalang menuju masa depan yang lebih cerah. Impact National Hackathon 2024 membuktikan bahwa inovasi dan pemberdayaan komunitas dapat menciptakan perubahan bermakna.
Berita ini juga terbit di: www.vritimes.com/id
Tinggalkan komentar