Toyota Gandeng Huawei & Xiaomi: Era Mobil Jepang Berakhir?

Berita mengejutkan datang dari dunia otomotif. Seperti dilansir Cerita.co.id, Toyota, pabrikan mobil Jepang yang selama ini dikenal dengan kualitas dan teknologinya, terlihat mengambil langkah berani dengan menjalin kerja sama besar dengan raksasa teknologi China, Huawei dan Xiaomi. Langkah ini memicu pertanyaan besar: akankah dominasi Jepang di industri otomotif mulai berakhir?

GAC Toyota, perusahaan patungan Toyota di China, mengumumkan kolaborasi strategis yang melibatkan Huawei, Xiaomi, dan Momenta. Bukan sekadar kerja sama biasa, ini merupakan pergeseran paradigma yang signifikan. Toyota seakan mengakui keunggulan teknologi China dalam persaingan pasar mobil listrik yang sangat kompetitif. Inisiatif "China R&D 2.0" menjadi landasan kolaborasi ini, mengarah pada pengembangan mobil yang dirancang khusus untuk pasar China, bahkan berpotensi global.

Kolaborasi ini menghasilkan integrasi teknologi yang luar biasa. Sistem operasi HarmonyOS 5.0 dari Huawei akan menjadi "otak" mobil Toyota, khususnya pada model premium bZ7. Prosesor Kirin dan layar 15,6 inci akan menjadi andalannya. Sistem asisten suara AI pun dikembangkan bersama Huawei dan Tencent.

Xiaomi turut andil dalam membangun ekosistem terintegrasi. Pengguna dapat mengontrol fitur mobil, seperti AC, melalui perangkat pintar Xiaomi di rumah. Konektivitas seamless antara mobil dan rumah pintar menjadi kenyataan.

Sementara itu, Momenta menyediakan teknologi "mata" berupa sistem bantuan mengemudi canggih (ADAS) Momenta 6.0. Sistem ini menawarkan hampir 50 fitur baru, termasuk kemampuan prediksi perilaku berkendara berbasis simulasi data.

Langkah Toyota ini menunjukkan betapa kompetitifnya pasar otomotif China. Apakah ini pertanda berakhirnya era dominasi Jepang di industri otomotif? Hanya waktu yang akan menjawabnya.