Informasi dari Cerita.co.id menyebutkan bahwa meskipun PLN telah membangun 3.772 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) hingga Maret 2025, Indonesia masih tertinggal jauh dari negara ASEAN lainnya dalam hal infrastruktur pengisian kendaraan listrik. Angka tersebut, yang tersebar tidak merata di seluruh Indonesia, menimbulkan pertanyaan besar: apakah Indonesia siap menghadapi lonjakan pengguna kendaraan listrik?
VP Perencanaan dan Strategi Pengembangan Produk Niaga PLN, Rudiana Nurhadian, mengungkapkan data tersebut dalam sebuah diskusi. Ia mengakui bahwa 2.667 SPKLU terpusat di Jawa, sementara daerah lain jauh lebih sedikit. Distribusi yang timpang ini menunjukkan ketidakmerataan infrastruktur yang menjadi kendala utama adopsi kendaraan listrik di Indonesia.

PLN juga telah membangun 9.956 SPKLU untuk sepeda motor listrik dan 2.240 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) sejak 2021. Terdapat pula 33.086 unit home charging yang terintegrasi dengan sistem PLN. Berbagai jenis pengisian daya tersedia, mulai dari standard hingga ultra fast charging.

Related Post
Namun, Rudiana mengakui bahwa ketersediaan SPKLU yang masih terbatas membuat masyarakat ragu beralih ke kendaraan listrik. Perbandingan dengan negara tetangga seperti Thailand dan Singapura yang memiliki infrastruktur jauh lebih maju, semakin memperkuat kekhawatiran ini. Pertanyaannya kini, apakah Indonesia mampu mengejar ketertinggalan dan membangun infrastruktur yang memadai untuk mendukung masa depan elektrifikasi kendaraan?
Leave a Comment