Informasi dari Cerita.co.id menyebutkan bahwa Xpeng, perusahaan teknologi dan kendaraan listrik asal China, siap memasuki era baru otomatisasi. Mereka berencana memulai produksi massal robot humanoid bernama Iron pada tahun 2026. Langkah berani ini menandai babak baru integrasi kecerdasan buatan (AI) dan robotika dalam industri manufaktur.
CEO Xpeng, He Xiaopeng, telah menggelontorkan dana fantastis senilai 50 miliar yuan (sekitar Rp82 triliun) untuk proyek ambisius ini. Investasi besar ini merupakan bagian dari jaringan AI perusahaan yang luas, mencakup pengembangan robot, mobil terbang, mobil otonom, dan proyek-proyek inovatif lainnya.
Robot Iron sendiri memiliki spesifikasi yang mengesankan. Dengan tinggi 178 cm dan berat 70 kg, robot ini memiliki 62 derajat kebebasan aktif. Desain humanoidnya memungkinkan Iron untuk belajar dan beradaptasi dengan baik melalui interaksi manusia. Kekuatannya berasal dari chip Turing AI buatan Xpeng sendiri, yang mampu menjalankan 30 miliar parameter sekaligus. Dilengkapi pula dengan sistem penglihatan 720 derajat ("Eagle Eye"), Iron mampu memanipulasi objek, bernavigasi, dan berinteraksi dengan suara alami.
Related Post
Saat ini, Iron tengah menjalani uji coba di pabrik Xpeng di Guangzhou, membantu perakitan kendaraan listrik. Xpeng berencana memanfaatkan Iron untuk berbagai tugas manufaktur, mulai dari perakitan komponen kompleks hingga navigasi di area pabrik.
He Xiaopeng mengakui tantangan pengembangan robot yang jauh lebih kompleks dibanding mobil. "Jika mobil tak cerdas, Anda masih bisa mengendarainya, tapi robot tanpa kecerdasan, tak berguna," tegasnya. Xpeng membayangkan Iron tak hanya untuk pabrik, tapi juga sebagai asisten pribadi di berbagai lingkungan.
Namun, Xpeng bukanlah satu-satunya pemain di arena robot humanoid. Tesla dengan Optimus, Figure AI, dan Agility Robotics juga tengah berlomba menciptakan robot canggih. Persaingan ini semakin ketat, mendorong inovasi dan pengembangan teknologi yang lebih pesat. Xpeng berambisi menjadi pemimpin global dalam produksi massal robot humanoid, berpotensi merevolusi interaksi manusia-mesin di masa depan.
Leave a Comment