Cerita.co.id – Libur panjang usai, mobil pun kembali beraksi. Setelah menempuh perjalanan jauh dan menghadapi kemacetan, kondisi mobil perlu diperiksa, terutama oli mesin. Kerja keras mesin selama perjalanan, baik di jalan mulus maupun macet, mengakibatkan perubahan senyawa kimia oli dan penurunan kemampuannya dalam melumasi komponen mesin.
Bukan hanya perjalanan jauh, mobil yang terparkir lama pun tetap rentan. Proses oksidasi alami akan merusak formula oli, memicu karat, dan meningkatkan kandungan air yang berbahaya. Akibatnya, pelumasan berkurang, gesekan antar komponen meningkat, dan residu menumpuk. Penumpukan residu ini dapat menyumbat saluran oli, merusak pompa dan filter oli, serta membuat mesin bekerja lebih berat, boros bahan bakar, dan kehilangan tenaga.

Pertanyaannya, lebih penting mana, jarak tempuh atau durasi pemakaian untuk menentukan waktu penggantian oli? Baik jarak tempuh maupun durasi pemakaian sama-sama berpengaruh. Jarak tempuh yang jauh meningkatkan keausan oli karena gesekan yang lebih intens. Sementara itu, durasi pemakaian, meskipun mobil jarang digunakan, tetap memicu oksidasi dan perubahan senyawa kimia oli.

Related Post
Oleh karena itu, penggantian oli mesin sebaiknya dilakukan secara berkala, mempertimbangkan baik jarak tempuh maupun durasi pemakaian. Jangan hanya berpatokan pada salah satu faktor saja. Konsultasikan dengan bengkel resmi untuk menentukan jadwal penggantian oli yang tepat sesuai dengan kondisi dan jenis mobil Anda. Ingat, perawatan rutin adalah kunci mesin awet dan performa mobil tetap prima.
Leave a Comment