Berita mengejutkan datang dari raksasa otomotif Jepang, Nissan. Melansir Cerita.co.id, perusahaan tersebut secara resmi menunda pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik (EV) di Kitakyushu, Jepang Selatan. Keputusan ini menandai perubahan drastis strategi elektrifikasi Nissan di tengah tekanan finansial yang semakin menghimpit.
Pabrik yang diumumkan Januari lalu, hasil kerjasama dengan pemerintah kota Kitakyushu, dirancang untuk memproduksi baterai LFP (lithium besi fosfat), teknologi yang lebih murah dibanding baterai lithium-ion konvensional. Potensi penghematan biaya produksi hingga 30 persen menjadi daya tarik utama proyek ini bagi Nissan. Namun, setelah evaluasi internal, Nissan memilih untuk membatalkan proyek ambisius tersebut.

Penjualan EV Nissan yang lesu di pasar utama seperti Amerika Serikat dan China menjadi penyebab utama penundaan. Penurunan penjualan ini berdampak signifikan pada profitabilitas perusahaan dan menimbulkan ketidakpastian keuangan.

Related Post
CEO baru, Ivan Espinosa, yang menjabat sejak April lalu, memimpin perubahan besar-besaran di Nissan. Penundaan proyek Kitakyushu merupakan bagian dari restrukturisasi menyeluruh untuk menyesuaikan strategi global Nissan dengan dinamika industri otomotif yang sangat kompetitif. Langkah ini menimbulkan pertanyaan besar tentang masa depan strategi EV Nissan dan bagaimana perusahaan akan bersaing di pasar yang semakin ketat.
Leave a Comment