Berita mengejutkan datang dari raksasa otomotif Jepang, Nissan. Melansir Cerita.co.id, perusahaan tersebut tengah menghadapi krisis besar dan mengumumkan rencana restrukturisasi radikal bernama Re:Nissan. Langkah ini diambil sebagai upaya penyelamatan perusahaan dari kerugian besar yang hampir mencapai dua dekade.
Re:Nissan menargetkan pengurangan drastis biaya hingga 500 miliar yen (sekitar RM147 miliar) pada 2027. Strategi ini melibatkan penutupan tujuh pabrik dari total 17 pabrik global dan pemutusan hubungan kerja terhadap 11.000 karyawan. Meskipun penjualan di AS meningkat 2,8% tahun lalu, kerugian bersih sebesar 670,9 miliar yen pada tahun fiskal 2024 memaksa Nissan mengambil langkah ekstrem ini.
CEO baru Nissan, Ivan Espinosa, yang telah bergabung sejak 2003 dan pernah bekerja sama dengan Carlos Ghosn, menegaskan bahwa restrukturisasi ini merupakan langkah krusial untuk keberlangsungan hidup perusahaan. Espinosa, yang menjabat kurang dari dua bulan, menganggap Re:Nissan sebagai satu-satunya jalan keluar dari krisis yang tengah dihadapi Nissan dalam persaingan global yang semakin ketat. Langkah berani ini tentu akan berdampak signifikan terhadap industri otomotif global dan masa depan Nissan sendiri.
Leave a Comment