Cerita.co.id, Jakarta – Pasar mobil bekas (mobkas) di Indonesia mengalami lonjakan popularitas yang signifikan pada tahun 2025, mengungguli penjualan mobil baru yang tengah lesu. Fenomena ini mengindikasikan adanya perubahan perilaku konsumen yang dipicu oleh kondisi ekonomi yang menantang.
Data industri menunjukkan bahwa tekanan ekonomi, termasuk inflasi dan suku bunga yang tinggi, memaksa konsumen untuk lebih berhati-hati dalam pengeluaran mereka. Harga menjadi faktor penentu utama, mengarahkan mereka untuk memilih mobil bekas sebagai alternatif yang lebih terjangkau.

Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) mencatat pertumbuhan pembiayaan mobil bekas yang mengesankan, mencapai 10% secara tahunan (YoY) hingga Mei 2025, dengan nilai Rp117,55 triliun. Sebaliknya, pembiayaan mobil baru justru mengalami penurunan sebesar 0,24% YoY menjadi Rp234,18 triliun.

Related Post
Secara keseluruhan, industri otomotif masih mengalami kontraksi. Penjualan total pada semester pertama 2025 hanya mencapai 374.741 unit, turun 8,60% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 410.020 unit.
Menurut proyeksi dari Ken Research dan Deloitte Analysis, pasar mobil bekas di Indonesia diperkirakan mencapai 3 juta unit pada tahun 2025. Sementara itu, pasar mobil baru diperkirakan hanya mencapai 750.000-800.000 unit. Pergeseran ini menandakan perubahan signifikan dalam dinamika pasar otomotif Indonesia.
Tinggalkan komentar