Berita mengejutkan datang dari pameran otomotif Auto Shanghai 2025. Sumber dari Cerita.co.id melaporkan, Nissan, pabrikan mobil Jepang yang selama ini dikenal dengan transmisi CVT dan teknologi hybrid, secara tiba-tiba meluncurkan sedan listrik terjangkau, Nissan N7. Peluncuran ini langsung membuat industri otomotif, khususnya di China, tercengang.
Bukan sekadar mobil listrik biasa, Nissan N7 merupakan hasil kolaborasi dengan Dongfeng, memanfaatkan sejumlah komponen yang sama dengan model e007. Namun, Nissan berhasil menciptakan produk yang menarik, terutama dari sisi harga. Di pasar China, varian dasar N7 510 Air dibanderol 119.900 yuan (sekitar Rp 260 jutaan), harga yang sangat kompetitif untuk sebuah mobil listrik. Varian lain, N7 510 Pro dan N7 510 Max, masing-masing dihargai 129.900 yuan (sekitar Rp 283 jutaan) dan 139.900 yuan (sekitar Rp 303 jutaan). Ketiga varian ini menggunakan baterai LFP 58 kWh dengan jangkauan hingga 510 km (berdasarkan siklus CLTC).
Bagi konsumen yang menginginkan jangkauan lebih jauh, Nissan menawarkan N7 620 Pro dan N7 625 Max dengan baterai LFP 73 kWh. Kedua varian ini mampu menempuh jarak hingga 625 km (berdasarkan siklus CLTC) dan dibanderol 139.900 yuan (sekitar Rp 303 jutaan) dan 149.900 yuan (sekitar Rp 325 jutaan). Kehadiran Nissan N7 di pasar mobil listrik China, dengan harga yang sangat kompetitif, menunjukkan strategi baru Nissan untuk merebut pangsa pasar yang didominasi produsen lokal. Langkah ini jelas menjadi tantangan bagi para kompetitor di pasar otomotif China.
Leave a Comment