Sumber Cerita.co.id melaporkan kekhawatiran mendalam dari Li Shufu, pendiri Geely Holding, raksasa otomotif China. Ia memperingatkan dunia akan "kelebihan kapasitas serius" yang melanda industri otomotif global. Pernyataan ini bukan sekadar komentar biasa, melainkan alarm bahaya dari dalam jantung industri otomotif terbesar di dunia. Perang harga yang kini mengguncang pasar China, menurut Li Shufu, hanyalah puncak gunung es dari masalah yang jauh lebih besar.
Dalam sebuah forum otomotif di Chongqing, Li Shufu mengumumkan keputusan kontroversial yang bertolak belakang dengan strategi kompetitornya. Geely akan menghentikan pembangunan pabrik baru dan penambahan kapasitas produksi di pabrik yang sudah ada. Keputusan ini sangat mengejutkan, mengingat para pesaingnya seperti BYD, Chery, dan Great Wall justru tengah agresif berekspansi global dengan membangun pabrik-pabrik baru di luar negeri. Geely, sebaliknya, memilih untuk menarik diri sementara.

Langkah mundur Geely ini mengindikasikan adanya krisis mendalam di industri otomotif. Peringatan Li Shufu patut menjadi perhatian serius bagi seluruh pemain global, mengingat dominasi China dalam produksi dan penjualan mobil, khususnya mobil listrik. Apakah ini pertanda awal dari resesi industri otomotif global? Hanya waktu yang akan menjawabnya.

Related Post
Leave a Comment