Ban Serep Hilang? Ini Bahaya Tersembunyi Mobil Baru!

Sumber Cerita.co.id melaporkan, ban serep, sahabat setia pengendara selama puluhan tahun, kini mulai ditinggalkan. Produsen mobil, khususnya di segmen kendaraan listrik, ramai-ramai menggantinya dengan Tire Repair Kit (TRK), sebuah alat tambal ban darurat. Keputusan ini, yang didorong efisiensi bobot dan ruang, menimbulkan pertanyaan: inovasi cerdas atau bencana terselubung?

Pengurangan bobot mobil memang berdampak positif pada efisiensi bahan bakar (mobil konvensional) dan jangkauan baterai (mobil listrik). Ruang bagasi yang lebih lega pun menjadi daya tarik tersendiri. Namun, kenyamanan ini dibayar mahal dengan hilangnya jaminan keselamatan dasar saat ban bermasalah di tengah jalan.

Lalu, bagaimana TRK bekerja? Menurut panduan dari beberapa produsen, penggunaannya terbilang sederhana. Kit biasanya tersimpan di bawah lantai bagasi. Setelah ditemukan, tabung sealer dan inflator dihubungkan ke pentil ban yang bocor. Cairan penambal dan udara kemudian disemprotkan untuk mengembalikan tekanan ban. Jika berhasil, perjalanan dapat dilanjutkan.

Namun, ada peringatan penting: TRK bukanlah solusi permanen. Kemampuannya terbatas dan tidak bisa mengatasi semua jenis kerusakan ban. Mengandalkan TRK sepenuhnya berarti memindahkan risiko dan tanggung jawab dari produsen ke pengendara. Apakah pengendara siap menghadapi potensi bahaya di jalan raya tanpa ban serep cadangan? Pertanyaan ini perlu dipertimbangkan sebelum membeli mobil yang tidak dilengkapi ban serep.