Sumber Cerita.co.id melaporkan, rencana tarif impor baru Presiden AS Donald Trump mengancam akan menghancurkan industri otomotif Thailand. Kantor Ekonomi Industri (OIE) Thailand memprediksi kerugian ekspor hingga 200 miliar baht pada 2025. Bencana ekonomi ini tak hanya membatasi peluang ekspor, tapi juga berpotensi memangkas pertumbuhan PDB industri hingga 1,02 persen.
Pemerintah Thailand pun harus bergerak cepat. Sembilan sektor industri utama yang menjadi tulang punggung ekonomi negara Gajah Putih itu kini tengah dalam proses perombakan besar-besaran. OIE sebelumnya memproyeksikan pertumbuhan industri 1,5-2,5 persen tahun depan, namun angka tersebut kini terancam revisi drastis, tergantung hasil negosiasi dengan AS yang ditargetkan rampung Juli 2025.
Meskipun AS sempat mengumumkan tarif pembalasan 36 persen pada April lalu, Direktur Jenderal OIE Passakorn Chairat menjelaskan, penerapannya ditunda 90 hari untuk membuka ruang negosiasi. Ia memperkirakan tarif final akan berada di kisaran 10-20 persen, namun tetap berdampak signifikan terhadap investasi dan ekspor Thailand. Bayang-bayang ancaman Trump kian nyata, memaksa Thailand berjuang keras menyelamatkan sektor otomotifnya.
Leave a Comment