Berita dari Cerita.co.id menyebutkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mendapatkan sambutan yang tak biasa saat menyampaikan kabar gembira terkait ketahanan pangan Indonesia. Dalam rapat paripurna DPR RI ke-21, Selasa (1/7/2025), Sri Mulyani mengumumkan capaian stok beras Perum Bulog yang mencapai level tertinggi dalam lima dekade terakhir. Pengumuman ini hanya disambut tepuk tangan pelan dari para anggota DPR.
Menanggapi respon yang kurang meriah tersebut, Sri Mulyani dengan nada bercanda mengatakan mungkin para anggota dewan belum makan siang. Namun dibalik respon tersebut, Sri Mulyani memaparkan data yang cukup mengesankan. Produksi beras nasional periode Januari hingga Juni 2025 melonjak hingga 19,09 juta ton, meningkat 13,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai 16,86 juta ton. Capaian ini merupakan yang tertinggi dalam tujuh tahun terakhir dan menempatkan Indonesia sebagai negara penghasil beras terproduktif di kawasan ASEAN.

Keberhasilan ini, menurut Sri Mulyani, tak lepas dari peningkatan produktivitas pertanian dan penyederhanaan aturan distribusi pupuk bersubsidi. Deregulasi yang dilakukan pemerintah terbukti efektif menjamin ketersediaan pupuk bagi petani sesuai kebutuhan tanam, sehingga berdampak signifikan pada peningkatan produksi. Ia pun membandingkan situasi saat ini dengan tahun 2024, di mana Indonesia menghadapi ancaman El Nino dan terpaksa melakukan impor beras untuk menjaga stabilitas pasokan. Kini, stok beras Perum Bulog pada pekan ketiga Juni 2025 telah mencapai 4,17 juta ton, sebuah angka yang menunjukkan ketahanan pangan nasional yang semakin kuat. Kenaikan produksi beras ini menjadi bukti nyata keberhasilan pemerintah dalam mengelola sektor pertanian dan menjamin ketahanan pangan Indonesia.

Related Post
Leave a Comment