Berita mengejutkan datang dari penyelenggara ibadah haji khusus (PIHK). Berdasarkan informasi yang diperoleh Cerita.co.id, ratusan PIHK di Indonesia harus menanggung kerugian miliaran rupiah akibat gagalnya penerbitan visa haji furoda oleh pemerintah Arab Saudi untuk tahun ini. Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Bidang Humas & Media DPP Amphuri, Abdullah Mufid Mubarok.
Kegagalan penerbitan visa ini menimbulkan pukulan telak bagi para PIHK dan jemaah. Persiapan yang telah matang, termasuk pemesanan tiket pesawat dan akomodasi di Tanah Suci, kini menjadi sia-sia. Mufid menjelaskan bahwa visa furoda yang biasanya baru keluar mendekati keberangkatan, tahun ini dipastikan tidak akan terbit. Kondisi ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

"Banyak travel yang sudah input data dan bayar layanan Masa’ir (layanan Arafah, Muzdalifah, Mina), tapi visanya tidak jadi," ungkap Mufid. Para PIHK, berdasarkan asumsi penerbitan visa yang selalu mepet dengan waktu keberangkatan, telah berani memesan tiket pesawat dan hotel dengan harga yang sudah tinggi. Namun, asumsi tersebut terbukti keliru, mengakibatkan kerugian finansial yang sangat besar. Kerugian ini diperkirakan mencapai miliaran rupiah, merupakan akumulasi dari biaya yang telah dikeluarkan untuk pemesanan tiket, akomodasi, dan layanan lainnya yang terkait dengan ibadah haji furoda. Kejadian ini tentu menjadi pelajaran berharga bagi seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan ibadah haji furoda di masa mendatang. Langkah antisipasi dan mitigasi risiko perlu diperkuat untuk menghindari kerugian serupa di tahun-tahun berikutnya.

Related Post
Leave a Comment