Sumber Cerita.co.id melaporkan bahwa proyek ekosistem baterai kendaraan listrik terintegrasi di Karawang, Jawa Barat, resmi dimulai. Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, optimis proyek senilai USD5,9 miliar (sekitar Rp95,5 triliun) ini akan menjadi lokomotif perekonomian nasional. Bahlil memproyeksikan terciptanya 8.000 lapangan kerja langsung dan mencapai angka fantastis 35.000 lapangan kerja tidak langsung. Ini belum termasuk dampak ekonomi berkelanjutan yang diperkirakan mencapai USD40 miliar per tahun. Angka tersebut, menurut Bahlil, akan terus meningkat seiring dengan kenaikan harga baterai di masa mendatang.
Proyek ambisius ini ditargetkan mampu memproduksi baterai kendaraan listrik hingga 15 gigawatt, setara dengan kebutuhan baterai untuk 250.000 hingga 300.000 mobil. Groundbreaking proyek di Artha Industrial Hills (AIH) menandai langkah signifikan Indonesia dalam mengembangkan industri kendaraan listrik dan mengurangi ketergantungan pada impor. Keberhasilan proyek ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan menciptakan lapangan kerja yang signifikan, memberikan kontribusi besar terhadap transformasi ekonomi Indonesia menuju era kendaraan listrik. Proyek ini bukan hanya sekadar pembangunan pabrik, tetapi juga sebuah ekosistem terintegrasi yang akan mendorong inovasi dan kemajuan teknologi di sektor otomotif nasional. Pemerintah berharap proyek ini dapat menjadi contoh sukses bagi pengembangan industri hijau di Indonesia dan menarik investasi asing lebih lanjut.
Leave a Comment