Berita gembira datang dari sektor perkebunan sawit Indonesia. Melansir Cerita.co.id, Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui Sub holding PTPN IV PalmCo berhasil meraih Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK). Pencapaian ini merupakan yang pertama di industri perkebunan nasional, sebuah tonggak sejarah dalam upaya menekan emisi karbon di sektor yang selama ini dianggap sebagai penyumbang emisi tinggi.
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, secara simbolis menyerahkan SPE-GRK kepada manajemen PTPN IV PalmCo. Beliau mengungkapkan rasa optimismenya yang semula sempat meragukan kemampuan sektor perkebunan dalam menekan emisi, mengingat sektor ini kerap dikaitkan dengan masalah lingkungan. Namun, keberhasilan PalmCo membuktikan bahwa hal tersebut dapat diwujudkan. Keberhasilan ini tak lepas dari komitmen PalmCo dalam menjalankan program lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG), termasuk dekarbonisasi untuk mendukung target net zero emission (NZE) 2060.

Pemerintah pun tak tinggal diam. Menteri Hanif meminta kepada Sekretaris Jenderal Gapki, Hadi Sugeng, agar keberhasilan PalmCo dapat menjadi contoh bagi perusahaan perkebunan sawit lainnya di Indonesia. Langkah konkrit ini dinilai krusial untuk mengatasi isu lingkungan global. Bahkan, beliau mendorong perusahaan lain untuk belajar langsung dari PalmCo, khususnya dari PTPN IV Cofiring Lubuk Dalam, untuk memahami proses perolehan SPE-GRK. Proses ini diakui Menteri Hanif sebagai proses yang kompleks dan tidak mudah.

Related Post
Lebih lanjut, Menteri Hanif juga mendorong PTPN IV untuk memanfaatkan SPE-GRK dengan melakukan listing di pasar perdagangan karbon nasional dan internasional. Strategi dual listing ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan. Keberhasilan PalmCo diharapkan mampu menjadi katalis perubahan bagi industri perkebunan sawit Indonesia menuju praktik yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Leave a Comment