Pengangguran Tinggi, Tapi Lowongan Kosong?

Pengangguran Tinggi, Tapi Lowongan Kosong?

Berdasarkan laporan Cerita.co.id, Indonesia menghadapi paradoks di dunia kerja. Angka pengangguran terbuka mencapai 4,76%, dengan mayoritas angkatan kerja (85%) merupakan lulusan SMA dan SMK. Ironisnya, banyak perusahaan justru kesulitan mengisi posisi lowongan karena minimnya kandidat yang sesuai kualifikasi.

Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, mengungkapkan inti permasalahan bukan terletak pada kekurangan lapangan kerja, melainkan kesenjangan kompetensi antara pencari kerja dan kebutuhan industri. "Kita butuh ekosistem kerja yang berkelanjutan, bukan hanya transaksi kerja semata," tegasnya dalam Career Connect 2025.

Pengangguran Tinggi, Tapi Lowongan Kosong?
Gambar Istimewa : img.okezone.com

Fenomena ini terlihat jelas dalam Job Fair Bekasi beberapa waktu lalu. Meskipun dihadiri 25.000 pelamar, banyak perusahaan pulang dengan tangan hampa. Mereka kesulitan menemukan kandidat yang memenuhi standar perusahaan. Hal ini menunjukan adanya ketimpangan yang signifikan antara output pendidikan dan kebutuhan pasar kerja.

COLLABMEDIANET

Untuk mengatasi hal ini, Menaker menekankan pentingnya tiga pola pikir bagi tenaga kerja masa depan. Pertama, Growth Mindset, yaitu mentalitas yang terbuka terhadap pembelajaran berkelanjutan, melampaui batasan ijazah formal. Kedua, Future Mindset, kemampuan untuk memahami tren industri dan beradaptasi dengan perubahan yang cepat. Ketiga, pola pikir yang belum dijelaskan secara detail dalam rilis berita ini. Pemerintah perlu segera mengambil langkah strategis untuk menyelaraskan sistem pendidikan dengan kebutuhan industri agar angka pengangguran dapat ditekan dan daya saing tenaga kerja Indonesia meningkat. Tantangan ini memerlukan kolaborasi antara pemerintah, dunia pendidikan, dan sektor industri untuk menciptakan solusi yang efektif dan berkelanjutan.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Laporkan! Terima Kasih

Tags:

Ikutikami :

Leave a Comment