Berita dari Cerita.co.id menyebutkan PT Kereta Api Indonesia (KAI) menambah 185 perjalanan kereta api selama libur panjang Tahun Baru Islam 1447 H dan libur sekolah. Penambahan ini mencakup 14 rute kereta api, menyediakan 76.588 tempat duduk ekstra bagi para pemudik. Lonjakan jumlah perjalanan kereta ini tentu meningkatkan potensi risiko di perlintasan sebidang.
Oleh karena itu, KAI Properti, anak usaha KAI yang bertanggung jawab atas keselamatan di perlintasan sebidang, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Plt Sekretaris Perusahaan KAI Properti, Ramdhani Subagja, menekankan pentingnya mengurangi kecepatan dan memastikan keamanan sebelum melintasi perlintasan kereta api. "Para pengguna jalan diminta untuk tetap waspada ketika melewati perlintasan sebidang. Pastikan untuk mengurangi kecepatan dan melihat ke arah kanan dan kiri ketika hendak melewati perlintasan KA," tegasnya.
Imbauan ini bukan tanpa alasan. Regulasi yang berlaku, seperti Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian dan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, secara tegas mengamanatkan prioritas perjalanan kereta api di perlintasan sebidang. Pengguna jalan wajib mematuhi aturan, antara lain berhenti saat palang pintu tertutup, mengurangi kecepatan saat mendekati perlintasan, dan memastikan jalur aman sebelum melintas. Ketidakpatuhan terhadap aturan ini dapat berakibat fatal. Dengan meningkatnya frekuensi kereta selama libur panjang, kewaspadaan dan kepatuhan terhadap aturan lalu lintas di perlintasan sebidang menjadi sangat krusial untuk mencegah kecelakaan. Keamanan dan keselamatan bersama menjadi tanggung jawab kita semua.
Leave a Comment