Investasi Melonjak, Rakyat Makmur?

Berita baik datang dari sektor investasi Indonesia. Menurut data yang dirilis Cerita.co.id, realisasi investasi pada kuartal I-2025 mencapai angka fantastis, yakni Rp465,2 triliun. Lonjakan sebesar 15,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu ini menjadi momentum krusial bagi pemerintah untuk benar-benar mensejahterakan rakyat. Namun, pertanyaan besarnya adalah: bagaimana caranya?

Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPSI), Jumhur Hidayat, mengungkapkan kunci utama peningkatan kesejahteraan masyarakat terletak pada kemudahan berbisnis bagi para investor. Menurutnya, birokrasi perizinan yang rumit, masalah perpajakan, dan kendala pengadaan tanah menjadi hambatan utama investasi di Indonesia. "Hambatan nomor satu adalah regulasi," tegas Jumhur dalam pernyataan di Jakarta, Rabu (7/5/2025). Ia menambahkan bahwa tuntutan kenaikan upah buruh, yang seringkali dianggap sebagai penghambat investasi, sebenarnya masih dalam batas wajar jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Vietnam atau Filipina.

Dengan realisasi investasi yang tinggi ini, pemerintah memiliki kesempatan emas untuk menciptakan lapangan kerja baru. Pemangkasan birokrasi perizinan, menurut Jumhur, merupakan langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menyerap tenaga kerja. "Izin-izin itu kan duit semua. Pemerintah harus memangkasnya agar perusahaan bisa tumbuh dan memberikan kesejahteraan layak bagi buruh," jelasnya. Dengan demikian, peningkatan daya beli masyarakat bukanlah sekadar janji politik, melainkan target yang dapat dicapai jika pemerintah serius dalam menyederhanakan regulasi dan menciptakan iklim investasi yang kondusif. Apakah janji kesejahteraan akan terwujud? Kita tunggu saja.