Laporan dari Cerita.co.id menyebutkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Senin (26/5/2025) dengan penurunan signifikan. IHSG ambles 25,81 poin atau 0,36 persen, parkir di angka 7.188,35. Penurunan ini memicu pertanyaan di kalangan investor mengenai kondisi pasar yang tengah bergejolak.
Volume perdagangan tercatat cukup tinggi, mencapai Rp13,8 triliun dari 34,6 miliar saham yang diperdagangkan. Meskipun demikian, pergerakan IHSG tidak seragam di seluruh sektor. Data menunjukkan 239 saham mengalami penguatan, sementara 430 saham melemah dan 291 saham stagnan. Indeks LQ45 menunjukan sedikit peningkatan 0,02 persen ke angka 816,72, sementara indeks JII justru melemah 0,03 persen di angka 486,09. Indeks IDX30 dan MNC36 menunjukan tren positif dengan penguatan masing-masing 0,28 persen dan 0,65 persen.
Analisis sektoral menunjukkan performa yang beragam. Sektor energi menunjukan kinerja terbaik dengan penguatan 0,54 persen, disusul sektor bahan baku yang naik 0,60 persen. Di sisi lain, sektor properti mengalami penurunan terdalam, mencapai 1,47 persen. Sektor teknologi juga mengalami penurunan signifikan sebesar 2,05 persen. Sektor konsumer siklikal dan industri juga menunjukan pelemahan yang cukup signifikan.

Related Post
Di tengah penurunan IHSG, beberapa saham justru menunjukan performa yang menonjol. Saham PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX) memimpin top gainers dengan kenaikan 34,48 persen ke harga Rp156. PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU) dan PT Pinnacle Persada Investama Tbk (XPSG) juga menunjukan kenaikan signifikan, masing-masing sebesar 24,38 persen dan 21,64 persen. Pergerakan saham-saham ini menjadi sorotan tersendiri di tengah pelemahan pasar secara keseluruhan. Kondisi ini tentu memicu spekulasi dan analisis lebih lanjut dari para pelaku pasar modal.









Tinggalkan komentar